Thursday 10 September 2009

Petani Tembakau Kebumen Resah Karena Hujan

Para petani tembakau di sejumlah kecamatan di Kebumen mulai resah dengan turunnya hujan di musim kemarau ini. Bagaimana tidak, hujan "salah mangsa" yang turun selama dua hari berturut-turut kemarin membuat kualitas tembakau menjadi menurun.

Ketua Paguyuban Petani Tembakau Karanggayam, Sukirno mengatakan, saat ini petani dihantui perasaan khawatir akan turun hujan kembali. Mengingat saat kualitas tembakau menurun berdampak pada harga jual tembakau di tingkatan petani. "Saat masih bagus harga daun tembakau basah Rp 3.000/kg. Namun jika kualitasnya turun hanya bisa laku Rp 1.500/kg," keluh Sukirno kepada Suara Merdeka, Kamis (10/9).


Belum lagi turunnya hujan berpengaruh pada kualitas tembakau yang sudah dipetik. Akibatnya banyak tembakau yang hampir membusuk karena kadar airnya terlalu banyak. Namun demikian para petani tidak berbuat apa-apa. Mereka mengaku tidak bisa menolak hujan yang datang dari langit. "Yang jelas kami menjadi rugi besar, tapi bagaimana lagi kami tidak bisa berbuat apa-apa," inbuh pria yang juga Kepala Desa Clapar tersebut.

Sebenarya dia sempat tenang karena ramalan cuaca yang dirilis BMKG, musim kemarau akan mundur. Sehingga saat musim panen sudah selesai baru datang musim penghujan. Namun dengan turunnya hujan dua hari berturut-turut dia menjadi was-was. "Kalau begini terus, petani tembakau di Kecamatan Karanggayam tidak bisa merayakan Lebaran," imbuhnya.

Sebenarnya ada solusi untuk menyelamatkan tembakau petani yakni penyediaan mesin oven untuk tembakau yang telah dipetik. Untuk itu pihaknya berharap Pemkab Kebumen peduli terhadap nasip petani tembakau dengan penyediaan mesin oven.

Sebelum hujan turun, sebenarnya petani tembakau berseri karena harga tembakau relatif tinggi. Harga tembakau kering untuk kualitas bagus mencapai Rp 30.000/kg. Sedangkan untuk daun Rp 3.000/kg. Sedangkan untuk kualitas kelas 2 untuk tembakau kering 20.000/kg sedangkan untuk daun Rp 1.500-2.000/kg. Padahal hanya laku Rp 21.500 bahkan Rp 17.500/kg.

Subiyono (46) petani di Desa Kalijaya, Kecamatan Alian menjelaskan, petani yang tanam tahap pertama sekarang sudah musim petik. Namun untuk yang tahap kedua masa panen tiba setelah lebaran. Untuk tanaman seluas 100 ubin, dia mampu menghasilkan 7 kwintal daun. "Petikan daun utama diperkirakan pada pertengahan September," ujar Subiyono.

Source: Hujan Turun, Petani Tembakau Resah

3 comments:

flexterkebumen said...

manteb,salut buat yg posting...
salam kenal

rizq09 said...

iya lah, senajan petani tembakau, ayuh pada nambah penghasilan. Gampang kok ora angel kang tur gratis . .
klik bae ya . .
http://www.asetmandiri.com/?info=longinvest

cepetan aja kesuwen ben ra rugi . .
ayuh kang pada daftar . .

Anonymoussaid...

ikutan promosi :
- dijual kain batik motif kebumen : batik cap, batik tulis, batik sutra . .
- dijual madu asli kalimantan, bisa order per botol (< 1 kg) . .
- email : kebumenonline@gmail.com
- telp : 081317726782
- website batik : http://kebumenonline.wordpress.com

 
© Copyright by Milis Karanganyar Kebumen  |  Template by Blogspot tutorial